Keindahan alam Yogyakarta memang tidak akan habis untuk kita bahas. Kali ini akan kita ulas tentang Pantai goa cemara, kalian sudah pernah kesana?? Kalau belum, silahkan simak artikel berikut sampai habis ya! Jangan lupa juga untuk baca “Bukit Pengilon, Menikmati keindahan laut & Padang Rumput”.
Kisah Khas Pantai Goa Cemara
Kalau melihat dari namanya, pasti yang terlintas di benak kita adalah perpaduan dari goa dan pohon cemara. Memang gerbang masuk pantai ini adalah goa yang terbentuk dari pohon cemara udang. Akan tetapi keberadaan pohon tersebut tidaklah serta merta ada. Pihak pengelola menyusun pohon tersebut sedemikian rupa hingga terlihat seperti goa yang teduh.
Tujuan keberadaan pohon tersebut untuk menemani pohon akasia yang juga berfungsi untuk menangkal abrasi dan sunami.
Baca Juga “Goa Langse,Keindahan dan Kisah Mistisnya”
Prosesi Labuhan Pantai goa Cemara
Lokasinya yang berada pada pesisir selatan, membuat pantai ini tidak luput dari mitos dan kepercayaan Ratu Pantai Selatan. Memang Goa dan Pantai hampir selalu berdekatan dengan hal yang berbau mistis.
Begitupun pantai goa cemara ini, tradisi labuhan dengan menggunakan seekor kambing kendit biasa terjadi. Kambing kendit adalah kambing yang berwarna hitam dan mempunyai garis putih yang melingkar di bagian perut.
Baca Juga “Pesona wisata Kalibiru Kulonprogo Jogja”
Uniknya, kambing kendit yang sebenarnya sudah dimasak, sedangkan kambing yang dilarung adalah replika kambing yang dibuat semirip mungkin dari kayu. Karena hal ini, kambing kendit menjadi simbol pantai yang terletak di Jl. Lintas Sel., Patihan, Gadingsari, Sanden, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (maps) tersebut.
Tata cara labuhan tidak jauh berbeda dengan pantai selatan pada umumnya. Yaitu pada 1 muharam atau pada saat tahun baru islam.
Baca Juga”Menatap Gagahnya Merapi dari Bunker Kaliadem”
Kirab budaya berjalan kaki dari rumah kepala dusun, menuju pendopo budaya dengan membawa arak-arakan berupa hasil panen, ubi rampe, tumepng dan ingkung.
Acara berupa pertunjukan tari-tarian, salah satunya menceritakan tentang asal-usul labuhan pantai goa cemara. Tidak memakan waktu lama, hanya 30 menit saja pertunjukan berjalan. Kemudian lanjut dengan pembagian nasi gurih atau nasi kuning sebanyak 3.000-5.000 bungkus kepada para pengunjung sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan YME.
Baca Juga “Grojogan Watu Purbo, Air Terjun Hits di Jogja”
Acara berlanjut dengan membawa arak-arakan berupa replika kambing kendit ke tepi pantai yang merupakan puncak prosesi labuhan. Sebelum larung, juru kunci memimpin doa dengan duduk bersila pada tepi pantai beserta para pembawa kambing kendit sekaligus memberikan salam kepada Ratu pantai selatan.
Selepas sesi doa berakhir, kambing kendit dan arak-arakan dilarung ke pantai hingga habis tergulung ombak. Terlihat para pengunjung sangat menikmati prosesi larung dan antusias saat pertunjukan berlangsung.
Baca Juga “Wisata Gembira di Kebun Binatang gembira Loka”
Harga Tiket Masuk
HTM : Rp. 5.000/Orang
Parkir Motor : Rp. 2.000
Parkir Mobil : Rp. 5.000
Parkir Bus : Rp. 15.000
Baca Juga “Puncak Kosakora, Menikmati keindahan garis Pantai dari Puncak”
Pesona Pantai Goa Cemara
Meskipun namanya tidak seterkenal pantai selatan Jogja yang lainya, khususnya di telinga para wisatawan asing. Akan tetapi keberadaanya sudah sejak lama. Buka dari tahun 2010, hingga sekitar 1 tahun kemudian namanya mulai terdengar oleh masyarakat indonesia.
Dari luar, pantai ini terlihat sangt asri. Dengan pohon cemara berjajar sepanjang jalan membentuk lorong yang indah sekaligus menyejukkan mata.
Baca Juga “Menikmati keindahan Bukit Klangon”
Perjalanan jauh dari pintu masuk hingga bibir pantai akan terbayar saat anda melihat indahnya pantai. Hamparan pasir yang halus, Perpaduan warna hijau dan birunya air laut nan memukau. Hembusan angin yang membuat daun-daun saling bersentuhan juga deburan ombak akan terasa sangat menenangkan.
Banyak pengunjung yang merebahkan tubuhnya dengan memejamkan mata menikmati ketenangan. Seolah bisa mendadi charger untuk energi dan pikiran.
Salah satu spot yang menjadi daya tarik pantai ini adalah lorong yang terbentuk dari pohon cemara udang. Tidak sedikit pengunjung yang menyebut mirip seperti di film twiligth.
Baca Juga “Desa Pulesari, Masyarakat desa kereatif Jogja”
Kawasan pantai ini mempunyai mercusuar setinggi 40 meter, sayangnya hanya boleh dinaiki 2 orang dalam satu waktu. Saat disini jangan hilangkan kesempatan untuk melihat senja. karena suasananya sangat indah.Bahkan menjadikan tempat ini semakin instagramable.
Baca Juga “Stonehenge Cangkringan, Nuansa Eropa di Jogja”
Aktivitas yang bisa dilakukan
Ada banyak hal yang bisa kamu lakukan untuk menikmati keindahan pantai ini. Kamu bisa bermain pasir, layang-layang, ayunan, atau menikmati matahari terbit dan tenggelam. Karena ombak yang besar, pengunjung tidak bisa bermain air dan berenang. hanya menikmati keindahan deburan ombaknya saja.
Kamu juga bisa berkeliling menikmati hutan cemara dengan menggunakan ATV yang bisa kamu sewa dengan harga Rp. 50.000. Kalau kamu ingin hotel bisa mencari sekitar parangtritis.
Bagi kamu yang hobi camping, bisa banget. Selain tempat parkir yang luas, area pantainya pun luas. Juga sudah ada fasilitas penunjang seperti warung, dan toilet.
Baca Juga “7 Fakta Museum Ullen Sentalu”
Rute Menuju kesana
Berjarak hanya 30Km dari pusat kota Yogyakarta, Jarak yang cukup dekat dengan pusat kota. Kamu bisa mencoba rute sebagai berikut :
Rute dari Yogyakarta
Yogya-Bantul-Pos Retribusi Pantai Samas lurus-Pertigaan Lurus sampai persimpangan pantai Pandansari-lurus terus-Belok kiri- Pantai Goa Cemara.
Rute dari Pantai Parangtritis
Jalan Pantai Parangkusumo-Jalan Parangtritis- Jalan samas kretek-Jalan Samas-Jalan Lintas Selatan-Jalan menuju Pantai Goa Cemara.