Nama Bakmi Jowo Mbah Gito sudah tidak asing lagi di Jogja. Berlokasi di Jl. Nyi Ageng Nis No.9, Rejowinangun, Kec. Kotagede, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta(maps). Tidak hanya gudeg saja yang banyak menjadi sasaran kuliner para pengunjung, akan tetapi Bakmi juga menjadi salahs atunya.
Buka dari jam 11.00 sampai jam 21.00 wib, tempat ini hampir selalu padat pengunjung. Seperti apa perjalanan Mbah Gito dalam mengelola warung bakmi ini? simak artikel ini sampai habis ya!. Jangan lupa simak juga “Kuliner Jogja Paling Oke 2021“.
Awal perjalanan Mbah Gito
Mbah Gito memulai usaha bakmi pada tahun 2008, tidak langsung terkenal dengan tempat seluas saat ini. Keinginan memulai usaha dengan cara yang unik dan sederhana. Berkaca dari kehidupan beliau saat di desa, di desa beliau biasa membuat gubug.
Selama 5 tahun beliau jatuh bangun menjalankan usaha ini. Dari 2008 hingga 2013 itu adalah masa beliau membuat warung bakmi ini menjadi dikenal masyarakat.
Masa 5 tahun itu tidak jarang pengunjung hanya 1-2 orang saja yang datang. Bahkan tidak jarang beliau harus nombok modal. Berbeda setelah kedatangan Bpk. Herry Zudianto walikota Yogyakarta. Beliau merasa cocok dengan masakan Mbah Gito juga susana tempat tersebut, sehingga beliau sering berkunjung kembali. Bahkan membawa tamu dari berbagai tempat dengan berbagai profesi.
Baca Juga “Sate Petir Pak Nano”
Semangat Mbah Gito layak untuk dicontoh. Keyakinan dan pantang menyerahnya membuahkan hasil, Hingga terlihat di dekat pintu masuk dokumentasi beberapa arti, pejabat, juga pengusaha pernah berkunjung menikmati menu olahan mbah Gito.
Baca Juga “Tengkleng Gajah, Porsi sebesar gajah”
Keunikan Bangunan Warung Bakmi Jowo Mbah Gito
Warung makan Bakmi Mbah Gito ini lebih banyak menggunakan material dari bahan bekas. Tanpa meninggalkan ciri khas dari setiap material yang justru membuat warung ini semakin menarik.
Bekas pohon, bekas kandang sapi hingga bekas rumah reyot pun di pasang. Lalu bagaimana hasilnya? tentunya sangat menarik dan unik. Seperti gambar berikut ini:
Baca Juga”Gudheg Bu Tjitro, Rajanya Gudeg Jogja”
Konsep “Jawa Ndeso” yang disuguhkan mbah gito ini tidak sembarangan. Beliau sangat memperhatikan setiap kayunya. Tidak mudah menyatukan kayu-kayu bekas ini karena harus memperhatikan bentuk dan sifatnya agar tidak membahayakan juga nyaman bagi pengunjung.
Mengingat bahan bangunan yang mayoritas kayu, tidak boleh terlewat untuk memberikan obat bagi setiap bagian kayu agar tidak rusak dimakan rayap.
Baca Juga”Pondok Makan Pelem Golek”
Menu Andalan
Aneka varian bakmi godok campur, bakmi godok kuning, godok bihun, bakmi campur goreng, bihun goreng, bakmi godok spesial, bakmi goreng spesial, magelangan godok, jadi andalan di antara menu lain. Selain itu, ada juga nasi goreng, kupat tahu, gado-gado, rica-rica ayam kampung, cap cay godok dan cap cay goreng.
Baca Juga “
Menurut mbah gito, kunci dari masakan yang lezat adalah penggunakan bahan bahu yang alami dan sehat seperti ayam kampung dan telur bebek yang membuat selera Anda tergugah.
Bagaimana dengan kamu? penasaran mencoba hasil tangan Mbah Gito yang satu ini?? buruan ya jangan sampai kehabisan.
Baca Juga ” 15 Kuliner Jogja Harga & Menu”