Peyek Tumpuk Mbok Tumpuk, adalah salah satu khas dari Bantul Yogyakarta. Berbeda dengan peyek biasanya yang hanya tipis dengan taburan kacang tanah/kacang hijau atau teri. Makanan khas Jogja yang satu ini justru tebal. Akan tetapi tidak perlu khawatir keras, karena salah satu keistimewaannya justru pada bentuk yang tebal namun rasa yang renyah.
Baca Juga “37 Makanan Khas Jogja Paling Terkenal”

Asal Nama Tumpuk
Pada tahun 1975, Seorang perempuan bernama Tumpuk memproduksi geplak dan menjualnya untuk memenuhi kehidupan keluarga. Namanya terkenal dengan sebutan Mbok Tumpuk. Saat ini tidak hanya Bantul yang mengenalnya, akan tetapi seluruh Yogyakarta sudah mengenal nama tersebut.
Berkat kerja kerasnya usaha rumahan ini sudah berkembang menjadi toko oleh-oleh besar dengan prodk unggulan geplak tumpuk dan Peyek Tumpuk.
Baca Juga “Kalis, Donat Premiumnya Jogja”

Keunikan Peyek Tumpuk
- Termasuk kuliner legendaris
Berdiri sejak 1975, Makanan khas yang satu ini masih bertahan menjadi salah satu pilihan oleh-oleh khas Jogja. - Ukuran yang lebih Besar & Tebal
Meskipun terlihat tebal, besar serta padat dengan taburan kacang tanahnya tidak membuat peyek tumpuk mbok tumpuk ini menjadi keras. Akan tetapi justru renyah dan [astinya bikin kamu ketagihan. - Memecahkan rekor
Pernah memecahkan rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) sebagai peyek dengan berat melebihi peyek pada umumnya. - Sangat disukai wisatawan asing
Meskipun benar-benar makanan lokal dan ndeso, peyek tumpuk ini digemari turis mancanegara seperti Belanda, Jepang serta Afrika.
Baca Juga “Kuliner Jogja Kaliurang paling Hits 2021”
Lokasi & Jam Buka
Berpusat di Jl. Kh Wahid Hasyim, Taskombang, Ringinharjo, Kec. Bantul, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (maps). Buka dari jam 08.00-20.00 WIB. Harga per 500gr adalah Rp. 30.000 saja.
Baca Juga “Coklat Monggo, Coklat Khas Jogja”

Proses pembuatan Peyek
Selalu berusaha mempertahankan kualitas, itulah yang menjadi pedoman mbok tumpuk agar tidak mengecewakan para pelanggan. Mulai dari bahan baku dan bumbu nya tidak ada perubahan dari awal produksi hingga saat ini.
Bentuk yang bertumpuk-tumpuk tidak teratur mirip bongkahan adalah salah satu ciri khasnya. Rasa yang gurih dan renyah ini rahasianya ada pada pemilihan bahan baku. Menggunakan bahan yang berkualitas agar menghasilkan rempeyek yang juga nikmat dan berkualitas.
Baca Juga “Rekomendasi sate kere di Jogja”
menggunakan beras dengan jenis IR 33. Rendam beras tersebut terlebih dahulu selama semalam kemudian giling. untuk membuat adonan peyek, tepung beras tersebut dicampur dengan sejumlah bumbu seperti, kemiri, ketumbar, kencur, serta telur kemudian adoni menggunakan santan.
Setelah adonan siap, masukkan kacang tanah , baru kemudian goreng. Proses penggorengannya pun hingga tiga kali dengan menggunakan dua buah wajan. Tahap pertama ialah pembentukan peyek. Tahap kedua penggorengan hingga kering. Setelah itu peyek didinginkan semalam. Baru pada hari berikutnya peyek digoreng kembali hingga kering.
Pantas saja kalau peyek yang dihasilkan sangat gurih, renyah dan tahan lama, karena melewati proses penggorengan yang panjang.
Baca Juga “Walang Goreng, Kuliner Ekstrem Khas Gunung Kidul”
Rute menuju kesana
- Dari terminal Giwangan belok ke kanan (barat) lewat ring road selatan. Setelah melewati perempatan jalan Parangtritis terus ke barat sampai ke perempatan jalan Bantul.
- Dari perempatan jalan Bantul belok ke kiri (selatan) terus sampai melewati perempatan jalan Pemuda ( jalan Pemuda – jalan Pramuka – jalan Bantul )
- Dari perempatan jalan Pemuda terus ke selatan melewati perempatan jalan Urip Sumoharjo dan perempatan kecil gang Gerilya.
- Setelah perempatan kecil gang Gerilya ada perempatan besar. Biasa disebut perempatan Gose. Dari perempatan terakhir terus ke selatan. Kira-kira 200 meter. Toko Peyek Tumpuk Mbok Tumpuk ada di kanan jalan ( sisi barat ).

Kalau ke Bantul Jogja, kamu wajib untuk beli Makanan khas Jogja yang satu ini ya sobat kuliner. Biar kamu lebih banyak variasi dalam membawa oleh-oleh khas Jogja. Happy kuliner !!!