Cilok, atau “aci di colok” adalah jajanan khas bandung. Akan tetapi justru menjadi jajanan favorit di Jogja salah satunya adalah Cilok Gajahan Jogja. Namanya bahkan sudah mendapat gelar Jogja seolah merupakan makanan khas asal Jogja. Seperti apa serunya menikmati jajan ini? simak sampai habis artikel ini. Jangan lupa juga baca ” 37 Makanan Khas Jogja Paling Terkenal“.
Asal Nama Cilok Gajahan
Nama jajanan ini sudah menggema seantero Jogja. Asal nama gajahan sebenarnya bukan karena ukuranya yang lumayan besar untuk ukuran cilok, akan tetapi lokasi berjualannya yang menjadi inspirasi. Di salah satu sudut alun-alun kidul jogja terkenal dengan nama gajahan. Tempat ini dulunya adalah tempat kraton jogja menyimpan gajah-gajahnya. Oleh karena itu hingga saat ini dipakailah nama “gajahan”.
Baca Juga “Kalis, Donat premiumnya Jogja”
Selalu Menjaga Kualitas
Menggunakan bahan baku yang tidak jauh berbeda dengan lainya yaitu tepung tapioka, sagu, rempah-rempah dan yang membuat nikmat adalah daging sapi asli. Selain cita rasa cilok yang lezat harus bisa bertahan dan stabil, sambalnya pun juga harus dari bahan terbaik.
Per hari bisa menghabiskan 7kg cabe rawit, selain itu kecap yang digunakan juga merk yang baik. Untuk menunjang penampilan, plastik juga berbeda dengan pedagang cilok pada umumnya tentunya lebih tebal dan bening.
Baca Juga “Pizza TunQu Nangkring, Pizza kaki lima Rasa Bintang lima”
Ludes dalam 3 jam
Harga yang murah tapi tidak murahan, adalah motto Pak Syahrul Guci sang pemilik usaha. Per butir hanya Rp.250 saja jadi kalau 5.000 akan mendapatkan 20 biji. Sangat murah untuk cilok yang menggunakan isian daging sapi asli ini.
Rasanya yang nikmat, pedasnya yang selalu bikin ketagihan membuat jajanan ini bisa ludes hanya dalam waktu 3 jam saja. Bahkan tidak jarang pengunjung sudah mengantri saat gerobak cilok belum datang. Sangat luar bisa pesona cilok gajahan ini bukan?
Baca Juga “Mie AYam Bu Tumini, Porsi Jumbonya Bikin Nagih”
Mempunyai 5 Cabang
Awal usaha penjualan cilok gajahan berkeliling dari satu sekolah ke sekolah yang lain. Saat ini sudah ada 6 titik penjualan yang tersebar di Kota Jogja.
Cabang tersebut berada di Pusat Kadipaten, Janturan, Senturan, Taman Tirto, dan Jakal. Kamu bisa lebih mudah mendapatkanya sesuai daerah terdekat kamu.
Kalau ditanya soal omset, beliau mengaku kalau sekarang per hari bisa jutaan. Dari yang dulu hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari, sekarang sudah bisa menghidupi karyawan. Beliau bersyukur bisa membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain.
Kamu penasaran mencobanya?? Kalau ke Jogja jangan lupa mampir untuk menikmati jajanan ini ya! Happy kuliner guest.