Geplak terkenal sebagai salah satu camilan khas Jogja. Meskipun sebenarnya berasal dari bantul, akan tetapi Betawi juga punya geplak. Yang membedakan adalah betawi hanya berasal dari gula tebu saja dan warnanya hanya putih kebua-abuan. Biasanya banyak muncul pada saat ada acara pernikahan.
Seperti apa cerita di balik geplak Jogja ini? Simak artikel ini sampai habis ya. dan jangan lupa juga baca “Kuliner Jogja Kaliurang Paling hits 2021“.
Sejarah
Makanan khas kota Bantul yang terbuat dari parutan kelapa dan gula pasir atau gula jawa, yang rasanya manis ini sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Pada saat itu lahan di daerah Bantul lebih banyak ditanami Tebu.
Ada sekitar 6 Pabrik gula yang ada di Bantul saat itu, tapi hingga kini hanya satu saja yang masih beroperasi yaitu pabrik gula Madukismo yang pada awal Republik Indonesia ini berdiri menjadi sebuah pabrik gula terbesar di Asia Tenggara.
Baca Juga “Walang Goreng, kuliner Ekstrem Khas Gunung Kidul”
Secara geografis, Bantul berada di dataran rendah, sehingga daerah ini sangat cocok untuk tanaman kelapa. Karena melimpahnya bahan baku kelapa dan tebu, sehingga terciptalah geplak khas Bantul-Jogja.
Pada zaman dahulu masyarakat menjadikan geplak sebagai makanan utama pengganti beras. Hal tersebut karena karena banyaknya bahan pembuat geplak yaitu daging kelapa serta berlimpahnya lahan tebu yang diolah untuk menjadi gula.
Baca Juga “Coklat Monggo, Coklat Khas Jogja”
Dalam perkembangannnya saat ini makanan khas Bantul tersebut lebih terkenal sebagai oleh-oleh khas Yogyakarta dengan rasa manis. Akan lebih nikmat dan lezat lagi ketika menikmati geplak selagi masih panas.
Saat ini kamu bisa dengan mudah mendapatkannya sebagai oleh-oleh di Yogyakarta sebagai oleh-oleh wisatawan. Bagi para wisatawan yang berminat untuk berkunjung ke Yogyakarta direkomendasikan juga membeli geplak dengan rasa manis sebagai alternatif oleh-oleh.
Baca Juga “Kuliner Jogja Kaliurang paling hits 2021”
Perkembangan Geplak saat Ini
Saat ini berbagai varian geplak jogja sudah banyak bermunculan. Kalau dulu masyarakat lebih banyak menjadikannya sebagai makanan utama pengganti beras, saat ini justru terkenal sebagai oleh-oleh khas Jogja.
Pada masa awalnya, geplak hanya memiliki dua warna, yaitu jika menggunakan gula pasir warna geplak akan putih dan jika menggunakan gula jawa maka warnanya akan coklat. Namun sekarang telah banyak variasinya warna antara lain, merah, kuning, coklat, hijau, dan putih.
Pada saat ini rasa dari sebuah geplak pun tidak hanya sekedar gurih dan manis saja namun sudah bervariasi, seperti rasa durian, stroberi, coklat, dll. Geplak sangat mudah mudah diperoleh di pusat kota Bantul, pusat oleh-oleh di kota Jogja, terminal, dan di pasar-pasar.
Baca juga ” Peyek Tumpuk mbok Tumpuk, Bukan sekedar peyek biasa”